Argentina vs Kroasia, Bersiap Lihat Sisi Jahat Messi dan Taktik Kotor Tim Tango di Semifinal

Argentina vs Kroasia, Bersiap Lihat Sisi Jahat Messi dan Taktik Kotor Tim Tango di Semifinal Piala Dunia 2022 "Apa lihat lihat? Pergi sana! bodoh!" . Ucapan sangat tidak ramah itu terlontar dari megabintang Timnas Argentina, Lionel Messi pada sesi wawancara dengan media selepas membawa timnya melangkah ke semifinal Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Belanda lewat babak adu penalti, Sabtu (10/120/2022) dini hari WIB.

Makian Lionel Messi itu dia tujukan buat Wout Weghorst, pencetak gol bagi Belanda pada pertandingan itu, yang memandangi sang bintang saat bersiap melakukan sesi interview . Wout Weghorst tidak berniat buruk. Sejatinya, dia mengaku justru ingin menyalami Messi selepas laga, karena itu dia menunggu sambil menatap Messi.

Hanya, Messi menyambutkan dengan sikap ganas selepas laga bertabur 17 kartu kuning tersebut, sebuah rekor baru di sebuah laga Piala Dunia. Nyatanya, itu bukan sikap 'jahat' satu satunya dari Lionel Messi di laga tersebut. Lionel Messi juga tak segan melabrak Louis van Gaal, pelatih Belanda selepas laga dan menyuruhnya tak banyak omong.

Pada laga itu, Messi juga tak malu malu menunjuk nunjuk wasit atas keputusan yang dia anggap keliru. Sebagai catatan, Messi termasuk satu di antara pemain yang mendapat kartu kuning pada laga itu. Hal lain, Messi bersikap sangat liar dengan tak sungkan menepak bola 'on play', menghentikan laju bola dua kali menggunakan tangannya.

Sebagian analis sepakbola menilai, ' bad attitude ' yang ditunjukkan Lionel Messi ini adalah buah dari sikap mental 'mode tempur' yang dia siapkan pada ajang Piala Dunia yang kemungkinan besar menjadi yang terkahir baginya. Sikap mental ini bukan hanya untuk memompa motivasi bagi dia pribadi, namun juga secara tim. Messi adalah pemimpin, kapten yang punya peranan vital mengendalikan semangat juang Tim Tango.

Atas dasar itu, Lionel Messi bagai induk yang agresif melindungi anak anaknya. Ucapan kasar terhadap Wout Weghorst misalnya, dia lontarkan karena merasa sang striker Belanda itu menjadi satu di antara pemain yang 'rese', berulang kali melakukan provokasi dan mengganggu para pemain Argentina secara fisik. "Nomor 19 (Weghorst) datang dan mulai memprovokasi kami, menabrak kami, memberi tahu kami banyak hal," kata Messi menjelaskan alasannya seperti dilansir SportBibble .

Begitu pun dengan aksi Messi terhadap Louis van Gaal, bintang Paris Saint Germain itu menganggap sang meneer terlalu belagu dengan melontarkan pernyataan bernada merendahkan Argentina sebelum laga. Louis van Gaal menyebut, kapten Argentina itu "tidak banyak berpartisipasi" saat timnya kehilangan bola. Berbicara kepada NOS, Van Gaal berkata: “Messi adalah pemain kreatif paling berbahaya, dia mampu menciptakan banyak hal dan mencetak gol sendiri.” “Tetapi ketika mereka kehilangan bola dan lawan menguasai bola, dia tidak banyak berpartisipasi, dan ini memberi kami peluang,” ucap Louis van Gaal.

Ucapan ini yang membuat Lionel Messi geram. “Saya tidak suka orang berbicara sebelum pertandingan. Pelatih mereka juga tidak menghormati kami. Tampaknya tidak sopan bagi saya, bahwa pelatih sekaliber dia menyatakan seperti itu. Van Gaal tidak menghormati Tim Nasional Argentina,” tambahnya. Begitu lah Messi sekarang, imej nya sebagai pemain kalem hilang, berganti mode liar yang siap tempur melindungi timnya.

Hal itu pula yang sepertinya akan ditunjukkan Lionel Messi pada laga Semifinal Piala Dunia 2022 Argentina vs Kroasia, Rabu (14/12/2022) dini hari WIB. Satu yang pasti, Messi menganggap seluruh pemain Argentina di skuad Piala Dunia 2022 adalah keluarga lainnya. Hal itu juga yang dia gunakan untuk memotivasi daya juang Tim Tango.

Masih ingat speech ikoniknya di ruang ganti di Stadion Maracana, Rio de Janeiro pada 11 Juli 2021 pada momen final Copa America 2021 Brasil vs Argentina? Ya, Messi secara seksama menggali sisi personal teman temannya, bagaimana mereka mengorbankan waktu bersama keluarga demi momen final, termasuk juga menyinggung soal Emiliano Martinez yang melewatkan momen kelahiran anak tercinta demi berjuang bersama Timnas Argentina. Passion yang ditunjukkan Lionel Messi ini sepertinya juga sudah menjalar ke rekan rekan setimnya di Timnas Argentina.

Mereka juga menunjukkan semangat yang sama untuk melindungi sang kapten. Tengok lah betapa mereka sangat reaktif saat Messi terjatuh di body lawan atau contoh teranyar, ya insiden Wout Weghorst. Setelah Messi secara galak memintanya pergi, Wout Weghorst masih mencoba mendekati Messi untuk menjelaskan niatnya.

Namun, boro boro mendekat, Wout Weghorst sudah diadang oleh tiga sosok, Sergio Aguero, Alvaro Martinez, dan 'sang jagal' Lisandro Martinez. Argentina Disebut Bakal Mainkan Taktik Kotor di Semifinal Perpaduan antara tekad bulat untuk memenangkan Piala Dunia dan semangat saling melindungi itu membuat Argentina kini menjadi skuad mengerikan secara teknis dan mental.

Ya, pertarungan sebesar Semifinal Piala Dunia 2022, memang bukan melulu soal faktor teknis, aspek mental tak jarang malah jadi faktor penentu. Soal itu, media Kroasia, Jutarnji, membeberkan kabar soal taktik kotor yang disiapkan Argentina di semifinal Piala Dunia 2022. Sejumlah pemain Argentina disebut akan mendapatkan instruksi khusus untuk memainkan “taktk kotor” dalam duel melawan Kroasia.

“Seorang pemain Argentina, seperti informasi yang kami dapat, mengaku kepada rekan setimnya di sebuah klub Eropa, bahwa mereka diberikan tugas untuk memprovokasi serta diinstruksikan menyingkirkan Kroasia dengan kasar,” tulis Jutarnji, media Kroasia yang berbasis di Zagreb. Media tersebut juga menyebut bahwa si pemain adalah anggota tetap dalam susunan starter Argentina di Piala Dunia 2022. Dia diminta untuk membuat kesal personel Kroasia sehingga memancing lahirnya kesalahan atau kartu dari wasit.

Si pemain Argentina yang dimaksud dikabarkan begitu yakin bisa menunaikan instruksi yang diberikan dan siap menumpas Kroasia hanya dalam tempo 60 menit. Menurut laporan Jutarnji, ada tiga pemain Argentina yang diberikan instruksi spesial untuk menyerang tiga personel Kroasia, yang dianggap memiliki nyali kecil. Kabar ini disebut juga sudah sampai ke telinga pelatih Kroasia, Zlatko Dalic. Jutarnji merahasiakan nama pemain Argentina yang memberikan pengakuan terkait rencana penerapan “taktik kotor” tadi. “

Tidak mudah mengatasinya dan menjaga kepala tetap dingin, namun Vatreni harus mempertahankan konsentrasi, menyadari semua yang terjadi sebagai bagian dari duel, sekalipun itu nanti berujung kekalahan,” tulis wartawan Jutarnji, Drazen Antolic. Mental terkuat memang dibutuhkan dalam partai bertensi tenggi seperti fase gugur ajang Piala Dunia 2022. Argentina menapak ke semifinal setelah melalui laga penuh drama dan menguras emosi melawan Belanda. Partai perempat final Belanda vs Argentina diwarnai kemunculan rekor 18 kartu kuning yang muncul dari saku wasit Mateu Lahoz.

Duel Belanda vs Argentina banyak diwarnai insiden panas seperti ketika Virgil van Dijk mendorong Leandro Paredes sampai terjatuh, debat Denzel Dumfries dan Angel Di Maria jelang adu penalti, hingga ketegangan antara Lionel Messi dengan Louis van Gaal. Argentina akhirnya menjadi pemenang laga penuh drama kontra Belanda. Tim Tango berhak melaju ke semifinal untuk menantang Kroasia setelah menang 4 3 pada babak adu penalti. So, bersiap menantikan drama drama baru di Semifinal Piala Dunia 2022 Argentina vs Kroasia, termasuk kemungkinan Messi kembali menampilkan sisi 'jahatnya'.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *